Ghazwul fikri

ghazwul fikri, orang menyebutnya dengan perang pemikiran, mungkin bisa dikatakan lebih berbahaya ketimbang perang militer. Ia menghancurkan kepribadian, kecendrungan, selera bahkan loyalitas seseorang, menundukkan korbannya dibawah sebuah kerangka berfikir yang jelas menguntungkan sebelah pihak. Kini, pembahasan ghozwul fikri menjadi sangat menarik,

karena ia mengungkapkan hal-hal yang tidak diketahui secara umum, namun sebenarnya bisa saja dalam mengungkapkan rahasia itu sebenarnya perang baru saja dimulai.
Tidak seperti perang militer yang mengandalkan keberanian dan strategi, perang pemikiran ini menggerogoti apa yang dipeluk manusia sebelum senjata-senjata mereka, yaitu keyakinan. Kegiatan cuci otak tanpa sadar ini buktinya telah banyak mempengaruhi pemikiran dan cara pandang seseorang terhadap hidup, terkadang seorang menjadi pesimistis, atau menjadi semangat tapi ngawur, berani tapi gegabah, dan semua itu tentunya akan menguntungkan “ penjajah “ pikiran kita, dan itu berjalan tanpa disadari, ironis.
Sehingga sangat sulit meyakinkan kembali seseorang yang telah teracuni pemikiran ini, ia menjadi tak toleransi terhadap pembaharuan. Pandangannya sempit, lalu terjadilah perpecahan. Dan saat ini kita sedang disuguhkan pemandangan ini, semuanya menganggap dirinya atau kelompoknya adalah benar, padahal ini cara berfikir yang sangat salah. Cara berfikir primitif yang hanya akan menjauhkan kita dari kedamaian yang terkadang keluar dari mereka yang egois.
Dan satu hal lagi. Musuh kita dalam perang ini telah berhasil menciptakan sebuah persepsi bahwa mereka adalah besar, modern, canggih, super dan berbagai macam sifat yang membuat nyali kita menjadi ciut. Kita disuguhkan film ( holywood ) yang memperlihatkan senjata yang tiada duanya. Dan kita pun percaya. Sehingga kita telah dijadikannya kecil sebelum kita benar – benar berperang.
Ghazwul fikri memang berbahaya bagi kedamaian. Para pencetusnya akan selalu bermuka dua, kita pun tak ada gunanya mencari siapa dibalik semua ini. Yang terpenting bagi kita saat ini adalah kembali meyakinkan diri dan umat ini bahwa mereka semua adalah lemah, mereka hanya bisa mengguasai kita apabila kita memang telah kehilangan kepercayaan diri kita dan keyakinan kita terhadap kekuatan yang Maha dahsyat dari sang empunya kekuatan; Allah SWT.